Rabu, 25 Maret 2015

Nuansa Mantera Dalam Lukisan Thanka di Tibet

Ada banyak jenis dan media lukisan. Tetapi untuk lukisan yang satu ini sangat unik, khas dan berbeda baik dari segi bahan, media, motif maupun fungsinya. Lukisan itu bernama Thangka atau Thanka yang merupakan lukisan tradisional dari negara Tibet.


Lukisan ini dibuat di atas kain bersulam dan biasa terdapat di biara, kuil, tempat tinggal Lama, ruang keluarga , acara festival dan sebagainya. 


Motif pada Thangka umumnya tentang Budha, berbagai Lama yang terkenal, Bodhisatwa , Mandala, peristiwa sejarah , adat istiadat, cerita rakyat dan sebagainya. Fungsinya sebagai media pemujaan pada Budha.


Warna yang digunakan dalam Thangksa sangat beragam sekali dengan motif dan detail yang cukup rumit dan sistematis. Terasa nuansa mantera dan magis saat menyimak lukisan itu. Thangka juga menarik karena desainnya yang banyak bersifat geometris.


Tak ada yang tahu dari mana dan kapan Thangka berasal. Tetapi membandingkannya dengan lukisan Tibet, sejarah Thangka bisa dilacak berawal pada awal periode Tubo (  Periode Songtsen Gampo ) pada abad ke 7 sebagai kombinasi dari lukisan gulung dari China, Nepal dan Kashmir. Jejak Thangka kuno itu terdapat peninggalan Karuo di Qamdo.


Beberapa motif yang terkenal pada Thangka adalah Roda Reinkarnasi,  Chemchok Heruka, Lima Dhayni Buddha, Guhyasamāja Akshobhyavajra , Tara Hijau (Samaya Tara Yogini) dikelilingi Tara Biru, Merah, Putih, dan Kuning. 


Ada juga motif  Mandala Bhaisajyaguru Buddha bersama Prajnaparamita Bhagavati ,Drukpa Kagyu,  Guru Radmasambhava dan sebagainya.



Selain dibuat dengan menggunakan media kain dan cat, ada juga Thangka yang dibuat dengan menggunakan media papan dan pasir atau tepung aneka warna. 

 
Tentu untuk membuatnya membutuhkan ketekunan, kecermatan dan ketelatenan tingkat tinggi.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar