Jumat, 03 April 2015

Tradisi Membersihkan Diri Dengan Api Di Jepang


Ribuan orang berkumpul di lapangan yang di tengahnya terdapat menara dari batang bambu hijau. Pada menara itu terdapat tumpukan aneka ornamen seperti kertas doa, aneka jimat , patung Daruma , jerami,  daun cemara dan sebagainya.Menara itu pun kemudian disulut dengan api sehingga menimbulkan kobaran api yang cukup tinggi. 


Begitulah gambaran suasana dalam tradisi Festival Dondo-Yaki yang diadakan setiap tahun baru di Jepang. Tradisi ini dilakukan untuk berharap adanya kebahagiaan bagi mereka. Sedangkan unsur api digunakan karena dalam tradisi Sinto , api dipercaya mempunyai kekuatan untuk membersihkan .


Warga datang dengan membawa kazari mono yang biasanya ditempel di pintu rumah pada saat tahun baru untuk dibakar di lokasi acara dengan tujuan untuk mengantar dewa kembali ke surga.  dan berharap mendapatkan kesehatan dan keamanan untuk seluruh anggota keluarga. 


Selain acara inti, acara ini juga diramaikan dengan pembagian Tonjiru, Onigiri, Jus, dan Sake Dewa (sake yang diletakkan di dalam bambu sambil di bakar). Dan tentu yang tidak boleh dilewatkan adalah kue Mochi. Setiap orang diberi mochi yang sudah di pasang di bambu untuk di bakar di api Dondo Yaki. 

 

Dengan berdiri menghangatkan badan di sekitar menara api itu, mereka yakin hal itu bisa membersihkan diri dari segala unsur negatif dalam hidup. 


Yang menarik, setelah menara dan segala isinya itu habis terbakar, kemudian melanjutkan dengan kegiatan masak bersama. Yang dimasak berupa kue mochi yang disebut Mayu Dama.



Cara memasaknya juga cukup unik yaitu menancapkan kue mochi pada pucuk batang bambu yang masih segar. Setelah itu dengan dipegangi oleh tangan, bambu-bambu dengan kue mochi itu kemudian dibakar di kobaran api.  


Di Jepang, tradisi ini Festival Dondo-Yaki ini diadakan di tepian Sungai Tamagawa, Setagaya-ku , Tokyo. Tetapi yang paling meriah diadakan di Mima, Prefektur Tokushima.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar