Jumat, 10 April 2015

Tradisi Perang Tomat Yang Unik Dan Seru

Ribuan orang tampak berkumpul di lahan terbuka di kawasan Plaza Mayor di daerah Bunol, bagian timur Spanyol. 

 

Mereka datang ke sana untuk berperang dengan senjata yang unik berupa buah tomat. Tak tanggung-tanggung, ada buah tomat matang sebanyak 120 ton yang siap digunakan dalam peperangan itu.



Dalam peperangan itu , ada yang bertelanjang dada atau berpakaian seadanya. Ada pula yang berpakaian renang lengkap dengan kacamata renang. Tak berapa lama, jutaan butir buah tomat itu pun kemudian digelontorkan dari lima truk ke lautan manusia itu yang tampak menenggelamkan dan memerahkan suasana di sana. 



Begitulah gambaran suasana dalam Festival Tomatina. Festival ini diadakan setiap tahun di hari Rabu terakhir bulan Agustus di Bunol . Bunol  merupakan daerah subur dan penghasil buah dan sayuran yang berjarak sekitar 40 Km dari Valencia , kota terbesar ketiga di Spanyol.




Festival Tomatina ini konon bermula dari perang makanan antara anak-anak yang terjadi di pertengahan tahun 1940-an di Bunol. Pendapat lainnya mengatakan festival ini bermula dari beberapa pria yang melemparkan tomat ke orang-orang saat diadakannya parade Gigantes Cabenzudos. 

 
Sejak tahun 1959, kota Bunol mulai meresmikan fesival tersebut, dan La Tomatina menjadi salah satu festival terpopuler yang selalu berlangsung setiap tahunnya dan ribuan turis berdatangan ke Spanyol hanya untuk menikmati Festival La Tomatina. 


Biasanya festival ini bisa diikuti oleh siapa saja secara gratis. Tetapi pernah juga pelaksanaan festival Tomatina yang mengharuskan pesertanya membayar tiket senilai $ 10. 
 


Walaupun membayar, tetap ada banyak peserta dari Australia, Jepang, Inggris, Spanyol dan Amerika Serikat yang tertarik untuk mengikutinya.


Yang menarik, siapapun yang hadir dalam festival yang berlangsung selama berjam-jam itu seakan harus menaati peraturan tak tertulis untuk tidak marah bila terkena lemparan buah tomat dari arah mana  dan siapa saja yang melemparnya. 



Siapapun yang datang harus siap untuk melempar tomat atau dilempar tomat. Banyak juga yang menggunakan ember atau timba untuk mengguyur korbannya dengan lumatan buah tomat.



Dengan banyaknya buah tomat yang disediakan, tentu saja menyebabkan kawasan itu menjadi banjir oleh buah tomat yang lumat seperti minuman jus tomat dengan warna merahnya yang khas. 


Para peserta pun tampak bersuka ria saat terkena atau berendam di cairan buah tomat itu dengan tak lupa berfoto ria Entah bagaimana rasanya terkena atau berendam dalam cairan tomat itu.



Usai acara festival, para peserta kemudian  menuju ke sungai terdekat untuk mandi dan membersihkan dirinya.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar