Selasa, 21 April 2015

Serunya Tradisi Melempar Bubuk Berwarna di India

Ribuan orang tampak berkumpul di jalanan di India. Bukan sekedar berkumpul saja karena mereka juga membawa beberapa bungkus bubuk berwarna yang menjadi senjata mereka untuk melakukan tradisi melempar bubuk berwarna. 



Mereka bisa melempari siapa saja yang ada ada di sana tanpa khawatir korban lemparan itu akan marah. Begitu pula yang dilempari bisa segera membalas serangan itu.



Begitulah suasana yang seru dalam tradisi Lathmar Holi atau biasa dikenal dengan nama Holi saja. Tradisi ini diadakan setahun sekali pada akhir musim dingin dan menandai permulaan musim semi.



Yang menarik, tradisi ini konon berkaitan dengan kisah Radhda dan Dewa Krishna. Dalam kisah itu diceritakan  saat masih muda, Krishna merasa cemburu dengan kulit Radha yang tidak gelap seperti kulitnya. 


Ia menanyakan hal itu kepada Yashoda,ibunya dan memohon untuk mewarnai kulit Radhda. Pewarnaan terhadap kulit Rahda yang dilakukan Krishna inilah yang diyakini sebagai awal perayaan Holi.


Umat Hindu berharap perayaan ini bisa membawa berkah agar hasil panen baik dan tanah subur. Mereka percaya bahwa musim semi adalah saat untuk menikmati berbagai warna yang menggambarkan keceriaan dan pengharapan.


Dalam perayaan Holi juga dipercaya merupakan waktu di mana masyarakat Hindu berdoa bersama pada para dewa untuk memohon kelancaran hidup selama setahun ke depan.  Dipercayai juga bahwa bubuk warna-warni itu melambangkan penghapusan dosa. 


Tidak hanya bubuk warna yang dijadikan senjata saat saling lempar warna, balon berwarna-warni juga dilempar dari bangunan tinggi yang ada di sekitarnya. Balon – balon itu juga diisi dengan bubuk warna di dalamnya sehingga mencipratkan bubuk warna-warni kepada semua orang yang sedang berkumpul di bawah. Mereka yang terkena bubuk warna akan berteriak senang dan melumuri warna yang ada di tubuhnya ke tubuh orang lain. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar